Wisata Sejarah dan Budaya ke Benteng Rotterdam Makassar

Sejarah Singkat Benteng Rotterdam: Dari Benteng Ujung Pandang ke Era Kolonial Belanda

Asal Usul Benteng dan Peran Kerajaan Gowa

Benteng Rotterdam awalnya bernama Benteng Ujung Pandang, dibangun oleh Kerajaan Gowa pada abad ke-17. Letaknya yang strategis dekat pantai menjadikannya pertahanan utama menghadapi serangan laut. Bahan dasarnya berasal dari batu kapur dan pasir putih dari Maros, membuatnya kokoh hingga sekarang.

Masa Penjajahan dan Perubahan Nama ke Rotterdam

Setelah takluknya Kerajaan Gowa pada Perjanjian Bungaya tahun 1667, Belanda mengambil alih benteng ini dan mengubah namanya menjadi Benteng Rotterdam, sesuai dengan nama kota kelahiran Laksamana Cornelis Speelman. Sejak itu, fungsinya berubah jadi pusat administrasi dan militer VOC.

Benteng Sebagai Situs Strategis dan Simbol Perlawanan

Selain jadi markas kolonial, benteng ini juga menyimpan catatan penting: pernah digunakan untuk menahan Pangeran Diponegoro selama masa pengasingan. Ini yang bikin Benteng Rotterdam gak cuma bangunan tua, tapi saksi bisu sejarah perjuangan bangsa.


Lokasi, Akses, dan Harga Tiket Masuk Benteng Rotterdam

Akses dari Bandara Sultan Hasanuddin atau Pusat Kota Makassar

Benteng Rotterdam terletak di Jl. Ujung Pandang, Kota Makassar—tepat di pinggir Pantai Losari. Dari Bandara Sultan Hasanuddin, waktu tempuh sekitar 40–50 menit dengan kendaraan. Lokasinya super strategis dan bisa dijangkau dengan angkutan umum, taksi, hingga ojol.

Harga Tiket Masuk dan Jam Operasional Terbaru

  • Tiket Masuk Domestik: Rp 5.000/orang
  • Tiket Masuk Turis Asing: Rp 10.000/orang
  • Jam Buka: Setiap hari, pukul 08.00 – 17.00 WITA

Kalau mau pengalaman maksimal, datang pagi atau sore hari biar gak terlalu panas dan bisa lebih leluasa menikmati seluruh area.


Desain Arsitektur dan Bagian Menarik di Dalam Benteng

Bentuk Benteng Mirip Penyu: Filosofi dan Strategi

Dari udara, bentuk Benteng Rotterdam menyerupai kura-kura atau penyu—kepala menghadap laut dan badan ke darat. Filosofinya? Penyu bisa hidup di dua alam, artinya kekuasaan Gowa waktu itu menyebar di darat dan laut.

Gerbang Utama, Dinding Tebal, dan Terowongan Rahasia

Bagian yang gak boleh dilewatkan: gerbang masuk dari batu bata merah, dinding setinggi 7 meter, dan lorong-lorong kecil yang konon dulu jadi jalur rahasia keluar-masuk benteng. Cocok banget buat kamu yang suka eksplor arsitektur klasik!

Bangunan Museum dan Ruang Tahanan Sejarah

Di dalam benteng, ada beberapa bangunan tua yang masih digunakan—salah satunya Museum La Galigo dan ruangan bekas tahanan yang dipercaya tempat pengasingan Pangeran Diponegoro.


Museum La Galigo: Isi Koleksi, Zona, dan Cerita Budaya Makassar

Pameran Budaya Bugis-Makassar

Museum ini menyimpan banyak koleksi dari era kerajaan hingga masa kolonial. Kamu bisa lihat senjata tradisional, alat musik, pakaian adat, hingga replika rumah adat Bugis-Makassar.

Replika Perahu Pinisi dan Peralatan Tradisional

Highlight museum ini adalah perahu Pinisi skala kecil yang jadi simbol budaya pelaut Sulawesi Selatan. Ada juga alat pertanian, tenun, dan ritual adat yang memperkenalkan sisi budaya lokal lebih dalam.

Ruang Literasi dan Edukasi Sejarah

Museum La Galigo juga dilengkapi ruang literasi dengan koleksi buku sejarah, cocok banget buat pelajar dan mahasiswa yang mau riset atau sekadar eksplorasi budaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *