Fixed Deposit vs Tabungan Biasa Mana yang Lebih Gen Z-Friendly?
Lo udah mulai melek finansial, mulai nabung, punya penghasilan tetap atau side hustle, dan sekarang bingung: mending taruh duit di deposito berjangka atau tetap simpan di tabungan biasa?
Tenang, lo gak sendirian. Banyak Gen Z juga stuck di fase ini. Soalnya keduanya punya fungsi mirip: sama-sama buat simpen duit. Tapi efek jangka panjangnya beda jauh.
Jadi biar lo gak asal pilih dan dompet tetap aman jangka panjang, kita bahas perbandingannya dari berbagai sisi: bunga, fleksibilitas, keamanan, dan tujuan finansial.
Apa Itu Fixed Deposit?
Fixed deposit (deposito berjangka) adalah simpanan uang di bank yang gak bisa diambil sebelum jangka waktunya selesai. Jangka waktu bisa 1, 3, 6, 12, bahkan 24 bulan. Selama periode itu, uang lo akan ‘ngendap’ tapi menghasilkan bunga lebih tinggi dari tabungan biasa.
Cocok buat lo yang punya dana nganggur dan gak butuh dicairkan dalam waktu dekat.
Apa Itu Tabungan Biasa?
Tabungan biasa itu rekening yang bisa lo isi dan ambil kapan pun. Bisa dipakai buat kebutuhan harian, transaksi, transfer, dan juga narik uang dari ATM.
Cocok buat kebutuhan bulanan atau dana darurat karena fleksibel banget.
Perbandingan Fixed Deposit vs Tabungan Biasa
Kategori | Fixed Deposit | Tabungan Biasa |
---|---|---|
Bunga | Lebih tinggi | Relatif rendah |
Fleksibilitas | Terbatas (harus tunggu jatuh tempo) | Bebas tarik/setor kapan aja |
Tujuan | Simpanan jangka menengah/panjang | Transaksi harian/kebutuhan bulanan |
Risiko | Hampir nol, dijamin LPS | Hampir nol, juga dijamin LPS |
Ketersediaan dana | Gak bisa diambil langsung | Bisa diambil kapan pun |
Minimal setoran | Biasanya mulai dari Rp1 juta | Bisa mulai dari nominal kecil |
Kapan Lo Sebaiknya Pilih Fixed Deposit?
- Lo punya uang nganggur yang gak akan dipakai dalam waktu dekat
- Lo butuh bunga yang lebih gede dari tabungan biasa
- Lo pengen simpen duit dengan sistem yang “dipaksa” gak bisa diutak-atik
- Lo punya tujuan finansial menengah: beli gadget, upgrade motor, liburan besar
Kapan Tabungan Biasa Lebih Masuk Akal?
- Duitnya buat keperluan harian dan transaksi rutin
- Lo belum bisa disiplin untuk gak tarik dana
- Punya dana darurat yang sewaktu-waktu bisa lo ambil
- Gak pengen ribet urusan jatuh tempo atau pencairan
Fixed Deposit Bisa Cocok Buat Gen Z, Kalau…
- Lo pengen mulai nabung dengan target waktu jelas
- Lo punya dana lebih dari kebutuhan rutin
- Lo siap “ngunci” uang demi tujuan finansial
Tabungan Biasa Masih Wajib Meski Lo Udah Punya Deposito
Yes! Kenapa? Karena:
- Dana darurat wajib fleksibel
- Biaya hidup bulanan butuh akses cepat
- Transaksi cashless butuh saldo aktif
Artinya, tabungan biasa adalah basecamp finansial lo, sedangkan deposito itu semacam “safe house” buat uang yang lo kunci demi tujuan jangka tertentu.
Strategi Kombinasi Smart
Kalau lo pengen smart manage duit, coba gini:
- 30% buat kebutuhan bulanan → Tabungan biasa
- 20% buat dana darurat → Tabungan juga, tapi rekening terpisah
- 50% buat tujuan jangka menengah → Fixed deposit
Ini bikin lo tetap punya cash on hand, tapi juga “memaksa” lo buat nabung dan dapet bunga lebih besar.
FAQ: Fixed Deposit vs Tabungan Biasa
Q: Apa bisa tarik uang dari deposito sebelum jatuh tempo?
A: Bisa, tapi biasanya ada penalti atau bunga hangus. Jadi lebih baik tunggu aja sampai jatuh tempo.
Q: Apakah tabungan biasa dapet bunga juga?
A: Dapet, tapi kecil banget. Bahkan kadang kalah sama biaya administrasi.
Q: Mana yang lebih aman?
A: Dua-duanya aman dan dijamin LPS selama nominalnya gak lebih dari batas penjaminan.
Q: Apa bisa punya dua-duanya sekaligus?
A: Bisa banget. Justru itu strategi keuangan yang sehat.
Q: Apa fixed deposit cocok buat pelajar atau mahasiswa?
A: Kalau punya dana nganggur dari uang saku atau kerja part-time, bisa banget coba deposito.
Kesimpulan
Fixed deposit dan tabungan biasa punya fungsi berbeda. Kalau lo butuh fleksibilitas dan akses cepat, tabungan biasa tetap jadi pilihan utama. Tapi kalau lo pengen duit lo kerja keras tanpa lo utak-atik, fixed deposit jawabannya.